Membangun Lab Multimedia dengan NetSupport School

| Posted in ,



NetSupport School is a class leading training software solution, providing Teachers with the ability to instruct, monitor and interact with their Students either individually, a a pre-defined group or to the overall class. Combining advanced classroom PC monitoring, real-time Presentation and Annotation tools, with an innovative customised Testing suite, Internet and Application control, real-time audio monitoring, automated Lesson Plans, Printer Management, Instant Messenger control, Content Monitoring and Desktop Security, this latest version of NetSupport School rises to the challenge and requirements of today's modern classroom.

Version 10.5 Now Available with new Feature :

Real-time Audio Monitoring (New)
NetSupport School now provides the tools teacher’s and trainers need to ensure language lab computers are being used for their intended purpose! Monitor the entire class in a single view and with the use of the displayed visual indicators see instantly which PCs have live audio activity. Listen to a student’s microphone feed and correct pronunciation, conduct a 2-way chat with a specific student avoiding disruption for the rest of the class.
Manage Student Resources (New)
The Student Toolbar now provides a quick and convenient way for students to access the resources required for a given lesson. In situations where the school’s computer desktops are ‘locked down’, thus preventing student’s from creating desktop shortcuts to work files, websites etc, teachers will often need to spend precious time explaining to the class where to access the resources from. Teachers can now by-pass this cumbersome approach by quickly adding the required shortcuts to the Student Toolbar.
Connect To Students In Room (New)
NetSupport School 10.5 introduces an additional connectivity option ideal for helping teacher’s quickly connect to the machines in a given room. An intuitive startup wizard enables you to assign PCs to a particular room and quickly deploy the student software to those machines. At the start of a lesson the teacher simply indicates which of the pre-defined rooms they want to connect to. ‘Roaming’ Students also have the option of connecting to a designated room.

Browse and Connect Performance (Enhanced)
A new configuration option, ‘Accelerate Browse’, dramatically improves browse and connect performance. If while browsing for Students some of the machines in the ‘known list’ are switched off, rather than pause while trying to connect, the Tutor will instantly skip the unavailable machines and move on to those that are available. A visual indicator will highlight those machines that could not be connected to.
Student Thumbnails (Enhanced)
Student Thumbnails can now be sized using a flexible slide-bar enabling you to make better use of the space available on the Tutor screen. (The teacher interface can quickly be viewed full-screen by pressing ‘F11’ should more room be needed to view the thumbnails.)
Terminal Server Support (Enhanced)
Installing and configuring NetSupport School for a Terminal Server environment is now a more simplified and seamless process.

Link Download
Download

Membangun Elearning dengan LMS Moodle Bagian 1

| Posted in ,


MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep e-learning. MOODLE dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU.

Social constructionist pedagogy
Berdasarkan social constructionist pedagogy, cara terbaik untuk belajar adalah dari sudut pandang murid itu sendiri. Model pengajaran berorientasi objek (murid) ini berbeda dengan sistem pengajaran tradisional yang biasanya memberikan informasi atau materi yang dianggap perlu oleh pengajar untuk diberikan kepada murid. Tugas pengajar akan berubah dari sumber informasi menjadi orang yang memberikan pengaruh (influencer) dan menjadi contoh dari budaya kelas. Peran pengajar dalam sistem MOODLE ini antara lain: berhubungan dengan murid-murid secara perorangan untuk memahami kebutuhan belajar mereka dan memoderatori diskusi serta aktivitas yang mengarahkan murid untuk mencapai tujuan belajar dari kelas tersebut.

Komunitas MOODLE
Komunitas MOODLE sangat besar dan beragam yang terdiri dari lebih dari 200.000 pengguna yang sudah terdaftar dalam situs MOODLE. Total bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi lebih dari 70 bahasa di 195 negara. Diskusi utama untuk internasional menggunakan bahasa Inggris, namun terdapat beragam kelompok yang mendiskusikan beragam topik dalam bahasa yang beragam (selain Bahasa Inggris).

ASc Timetables Software Penyusunan jadwal pelajaran dengan Cepat

| Posted in ,



Top features:
Simple data entry
It is quick and easy to enter all subjects, classes, classrooms, teachers and their contracts. The application also enables creating all specific divisions of classes into groups. It is possible to unite more classes into one lesson or to have more teachers for one lesson.

The tutorial is an important part of the program. Mr. Schoolover will teach you how to enter data, generate, verify and print timetables.

Automatic generating
In few minutes, the program generates a complete timetable that fulfils all your requirements. The program follows all psycho hygienic and organizational requirements such as:
  • The minimization of gaps in teachers' schedules, the limitation of maximal number of gaps in teachers' schedules, as well as the limitation of days, when teachers teach.
  • Classes of a subject has to be distributed equably in the entire week.
  • Verification of succession of entire and divided classes.
  • Placing lessons into allowed classrooms.
  • And many more...
Verification of the timetable
The program verifies the data entered and helps you remove standard entry errors. It also verifies, whether the created timetable fulfils all conditions. You can make changes to the timetable, and the program notifies you, in case of illegal changes.
Complete print
You can print your timetable. The program automatically creates timetables for each class, teacher or classroom. It creates summary timetables of classes, teachers or classrooms for the entire school. Once printed it helps you easily assign substituting teachers when necessary. You can specify which classes, teachers or classrooms you want to print in each summary timetable.
You can also export the timetable into Microsoft Excel or save it to HTML format and publish it on your school's Web site.
Intuitive control
You can change the timetable by moving classes with the mouse. The program prevents you from making illegal changes, and it shows you when the teachers have free time in the timetable. In case you are not satisfied with the changes you have made you can undo the last 100 operations by using Undo and Redo buttons.
aSc Substitutions
The program aSc Substitutions helps you solve everyday problems with substitutions of missing teachers. The program creates monthly and yearly reports of missing teachers and substitutions. It also computes overtime for every teacher.
As you can see on the picture, this program has an intuitive interface that you will master the very first time you use it. The interface is simple and effective.
You can manage your school's substitutions also over the web. See Web Substitutions...

Link Download
Download

Buku Corel Draw SMA

| Posted in , ,












Link Download:
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3

Buku Latihan Powerpoint SMA

| Posted in , ,


PC Media kini meluncurkan buku edisi kedua Buku SMA Kelas XI Semester 2 yang dapat membatu Siswa ataupun guru dalam proses belajar mengajar.





Link Download:
Download

Buku Latihan Excel Semester 2

| Posted in , ,


Dalam rangka mengoptimalkan pembelajaran khususnya pembelajaran TIK maka untuk Anda masih SMA, atau Guru TIK SMA, gunakan buku ini jadi latihan di sekolah. Gampang print dan fotocopy buat dipelajari rame-rame di kelas. Anda bisa gunakan menjadi pendamping belajar, jika ada yang kurang jelas bisa diskusi di website ini. berikut adalah buku gratis dari PC Media untuk TIK SMA Keas XI Semester 2

Link Download:
Download

Beasiswa BIDIK MISI Dalam Rangka Memutus Rantai Kemiskinan

| Posted in , ,

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam hal ini menyelenggarakan Program Beasiswa BIDIK MISI. Dimana Program Beasiswa ini merupakan salah satu Program 100 Hari Depdiknas yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan.

Beasiswa Bidik Misi merupakan beasiswa yang diberikan untuk biaya kuliah dan biaya hidup. Yang menjadikan alasan Depdiknas menyelenggarakan program beasiswa ini yaitu jumlah masyarakat miskin yang relatif masih tinggi, masih sedikitnya masyarakat miskin yang mengenyam pendidikan tinggi, meningkatkan peran perguruan tinggi dalam mengurangi angka kemiskinan, dan menerapkan prinsip non-diskriminatif pendidikan, serta untuk mewujudkan pendidikan untuk semua (education for all).

Dengan Beasiswa ini maka peran pendidikan dalam memutus rantai kemiskinan yakni melalui keikutsertaan mahasiswa dari masyarakat kurang mampu yang memasuki jenjang pendidikan tinggi, dimana hasilnya akan bermuara pada peningkatan kemampuan kapasitas pengetahuan sekaligus kesempatan untuk memperoleh lapangan kerja yang lebih baik atau dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dengan pendidikan tidak hanya dapat menyelesaikan masalah kemiskinan struktural, tetapi disamping itu juga dapat mengangkat derajat dan martabat keluarga yang kurang mampu. Semua itu memang harus diakui bahwa lulusan perguruan tinggi memiliki peluang relatif lebih besar dalam memperoleh kesempatan kerja ataupun dalam menciptakan peluang/lapangan pekerjaan.

Adapun sasaran beasiswa BIDIK MISI ini diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK/MA/MAK/Kejar Paket C tahun 2010 yang berprestasi dan orang tua/walinya tidak mampu secara ekonomi, dan bagi Perguruan Tinggi Negeri, baik dibawah naungan Depdiknas (82 Perguruan Tinggi) maupun Departemen Agama (Depag) (22 Perguruan Tinggi), serta dapat memilih maksimal 2 program studi, baik dalam satu Perguruan Tinggi atau di dua Perguruan Tinggi yang berbeda.

Beasiswa ini akan diberikan kepada 20 ribu Mahasiswa yang akan digunakan sebagai biaya kuliah dan biaya hidup sampai dengan selesai studi. Besarnya beasiswa tersebut yaitu Rp10 Juta per tahun atau Rp5 juta per semester, dimana terlebih dulu mengutamakan biaya hidup, sedangkan untuk biaya kuliah, Perguruan Tinggi dapat menanggung kekurangannya. (AND) -Sidiknas-

Guru Dituntut Dapat Berperan Multifungsi

| Posted in ,

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia telah mengajarkan bahwa bangsa yang maju, modern, sejahtera, dan bermartabat adalah bangsa yang memiliki sistem dan praktek pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang unggul dan maju.

Hal tersebut disampaikan Presiden pada acara Puncak Peringatan  Hari Guru Nasional Tahun 2009 dan HUT Ke-64 PGRI di Stadion Tenis Indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Selasa, (01/12).

Presiden mengatakan, pendidikan yang bermutu akan sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu yaitu guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat. Memasuki abad 21 yang dikenal sebagai abad pengetahuan, tatanan pembangunan pendidikan tidaklah semakin ringan. Maka sosok guru di abad pengetahuan ini harus ditandai dengan keteguhan iman dan taqwa, tingginya semangat nasionalisme, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta wawasan yang jauh ke depan.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa paradigma pembangunan pendidikan telah memasuki ranah yang makin kompleks. Oleh karena itulah paradigma pendidikan di abad ke-21 menuntut perubahan peran guru. "Guru harus mampu menjadi insan pendidik yang makin profesional, kreatif, dan dinamis. Insan pendidik yang sanggup menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang inovatif. Insan pendidik yang sanggup menunaikan peran multifungsi sebagai fasilitator, motivator, komunikator, transformator, bahkan sebagai agen perubahan," katanya.

Sejalan dengan itu, Presiden mengatakan bahwa guru harus mampu melakukan reformasi metodologi pembelajaran yang berorientasi kepada murid dan bukan kepada guru. Dengan peran multifungsi itu para guru diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan teknologi sekaligus mampu membentuk sikap jiwa dan karakter murid-muridnya agar mampu bertahan di era kompetisi yang semakin ketat di abad ke-21 ini. "Guru yang mampu membawa perubahan peradaban bagi generasi yang sedang tumbuh mekar," ujarnya.

Dalam Sambutannya, Presiden berpesan, kepada Mendiknas, agar terus memberikan perhatian yang besar pada pembinaan dan peningkatan profesi para guru dan dosen. "Percepat upaya peningkatan kualifikasi guru melalui pengakuan atas pengalaman kerja dan hasil belajar bagi guru yang akan melanjutkan studi ke jenjang S1," katanya.

Demikian juga kepada para pimpinan dan segenap jajaran PGRI, Presiden meminta, untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme para guru. "Berikan dukungan pada upaya pemacuan profesi, peningkatan kompetensi, pembinaan karir, perluasan wawasan, perlindungan profesi, serta peningkatan kesejahteraan guru," katanya.

Serta, kepada para gubernur, bupati, dan walikota, Presiden meminta, agar melanjutkan semua upaya yang mendukung pengembangan profesi bagi para guru di wilayahnya. Menerapkan kebijakan peningkatan kualitas guru yang makin terstruktur dan makin sistematis. Kemudian, memberikan bantuan dan memperluas peluang bagi para guru dalam mengikuti program sertifikasi agar mereka dapat terus meningkatkan kualifikasinya. "Lakukan kerjasama dengan semua pihak terkait. Kaji dan telaah dengan seksama pola pendistribusian guru di wilayah saudara masing-masing, dan salurkan sumbatan atas berbagai hambatan birokrasi dalam proses sertifikasi para guru," katanya.

Pada Kesempatan ini pula, Presiden memberikan penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia berupa Satya Lencana Pembangunan dibidang Pendidikan kepada dua Gubernur dan lima Bupati Walikota yang mempunyai komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, satya lencana pendidikan juga diberikan kepada enam Guru, dua Kepala Sekolah, dua Pengawas Sekolah, dan satu Pamong Belajar serta satu Penilik yang berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam melaksanakan tugas profesionalnya. (AND) -Sidiknas-

Sosok Guru Idaman

| Posted in ,







Seorang guru yang profesional, adalah guru yang mengabdikan hidupnya untuk menuangkan ilmu-ilmunya. Yang tak lari dari masalah, tapi menyeleseikannya. Hidupnya kokoh bagaikan akar pohon yang terus menembus kerasnya tanah. Demi mendapatkan makanan untuk dedaunan, dia terus menembus tanah agar semakin berdiri kokoh. Ibaratnya, dedaunan itu adalah anak didiknya. Saat daun itu menjadi sekuntum bunga, itulah saat anak didiknya dapat menunjukkan kemampuannya. Dan saat bunga itu tlah menjadi buah, itulah saat anak didiknya telah mencapai puncak prestasi dalam hidupnya. Kuatnya akar dalam mempertahankan berdirinya pohon itu saat diterpa angin seperti halnya kuatnya guru itu saat diterpa masalah dan cobaan dalam kehidupannya. Pohon itu tetap berusaha berdiri tegak, sama halnya seperti guru yang teatp berdiri tegak untuk tetap mencurahkan ilmu pada murid-muridnya. Akar juga tak memikirkan dirinya sendiri, ia rela berkorban agar pohon tercukupi ilmu-Nya. Sosok seperti itulah yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri, namun ia memikirkan bagaimana membuat anakn didiknya menjadi sukses.

Ketika guru telah telah menjadi orang yang sukses -- sukses dalam menafkahi dirnya, sukses dalam mencetak generasi penerus bangsa-- seharusnya ia menjadi seperti lampu. Lampu yang terus menerangi sekitarnya tanpa henti, ia terus memprtahankannya, walaupun kawatnya panas, namun lampu tak kenal menyerah, ia terus bertahan, sampai akhirnya ia benar-benar tidak mampu. Seperti itulah, disaat orang sukses, yang paling sulit adalah mempertahankannya. Ibarat lampu yang memberi manfaat, itulah sosok guru yang diimpikan. Ibarat lampu yang menerangi sekitarnya dengan cahayanya, itulak sosok guru yang menerangi muridnya dengan ilmu yang dimilikinya. Ibarat lampu yang terus menerus menyala, itulah sosok guru teladan, yang terus memberi manfaat dengan menerangi melalui ilmunya tanpa henti dan tak kenal lelah, sampai pada suatu saat lampu itu telah putus, itulah sosok guru yang tak pernah lelah mencurahkan ilmunya hingga akhir hayatnya.

Sosok guru idaman bagaikan lebah. Lebah adalah pekerja keras, sosok idaman guru. Lebah tidak egois tidak mementingkan dirinya. Dan ketika ia mengambil madu dari bunga-bunga itu, ia membawa serta serbuk-serbuk sari yang tertempel di kakinya, kemudian ia beralih ke bunga yang lain, sebagai malaikat penolong bunga itu, ia tempelkan serbuk sari ke setiap bunga yang dihampirinya, sehingga karena dibuahi, bunga tersebut akhirnya berevolusi menjadi buah, yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk disekitarnya. Sosok guru yang seperti Lebah, yang menganggap murid-muridnya sekuntum bunga. Ibarat beralih dari satu bunga ke bunga yang lain, adalah beralih dari satu murid ke murid yang lain untuk memberikan perhatiannya. Ibarat mendapat mendapat madu dari bunga, adalah mendapat imbalan dari muridnya yang tak seberapa, namun jasanya sangat besar saat sang lebah memberikan serbuk-serbuk sari yang tertempel di kakinya kepada sang bunga, sehingga bunga itu dapat berbuah, sama dengan seorang guru, yang mendapat imbalan tak seberapa, namun ia menjadi salah satu aktor penting kesuksesan muridnya. Ia menaburkan serbuk-serbuk ilmu yang ia punyai agar ilmunya nanti dapat berbuah kesuksesan. Dan pada saat buah itu dimanfaatkan oleh makhluk disekitarnya, itulah saat murid-murid seorang guru berada dalam puncak kesuksesannya, dan saat ia memberi manfaat serta mengamalkan apa yang telah dipelajarinya kepada gurunya, memang benar kata pepatah, bahwa seorang guru yang terus mengamalkan ilmunya sampai akhir hayatnya, maka ilmunya itu tak akan pernah habis digerogoti waktu dan usianya. Namun justru dengan smakin diamakan, maka akan semakin ingat bahkan bertambah. Dan saat guru telah tiada, ilmu-ilmu yang diamalkannya tetap ada bahkan telah berkembang. Namanya akan dikenal dan harum dikalangan orang-orang yang pernah terciprat akan getah jasanya.....

Sebenarnya masih banyak sosok guru yang profesional yang diimpikan oleh generasi penerus bangsa. Namun mungkin hanya sekian yang dapat terukir dari banyaknya kriteria tersebut.

Konsep Sekolah berbasis IT

| Posted in ,

Akhir-akhir ini, banyak sekolah yang bersaing secara ketat untuk memasuki era dunia pendidikan yang baru, yang mana pendidikan tidak hanya sebagai proses pemanusiaan manusia yang dilaksanakan secara biasa..
Saat ini sekolah-sekolah mencoba menerapkan unsur-unsur teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pendidikannya, baik dalam segi pembelajaran maupun dalam segi managemen pendidikan di sekolah tersebut.Beberapa Komponen utama sekolah berbasis TIK setidaknya terdiri dari: (1) Konten dan Kurikulum, (2) Proses Pembelajaran, (3) Sarana dan Prasarana, (4) Kompetensi SDM Sekolah, (5) Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah, (6) Infrastruktur dan Suprastruktur

1. Konten dan Kurikulum
Konten yang disampaikan dalam Smart School bukan lagi pengetahuan yang terbatas pada pengetahuan kognitif, tetapi lebih dari itu juga disampaikan pendidikan nilai. Strategi dalam peningkatan mutu pendidikan, salah satunya dicoba dengan pendekatan baru yakni manajemen mutu pendidikan berbasis sekolah (school based quality management). Konsep yang diluncurkan oleh Depdiknas ini berpijak dari teori effective school dengan memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan.

2. Proses Pembelajaran
Pada Smart School ini sistem pembelajaran berupa student-centered dimana siswa dituntut aktif untuk mengelaborasi informasi yang diperoleh serta secara kreatif dan terampil mengasah kemampuan berkolaboratif dalam memecahkan persoalan. Penerapkan metode “active learning” ini mengarah pada upaya melibatkan semua siswa dalam seluruh proses belajar mengajar (partisipasi aktif). Bahkan dalam topik tertentu, siswa diharapkan mampu menjadi guru bagi teman-temannya. Siswa tidak hanya belajar dari guru dan buku tetapi juga dari pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran untuk mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Selain metode active learning, siswa juga dapat merasa senang pada saat belajar karena terciptanya suasana belajar yang menyenangkan(joyful learning) sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang datang dari dalam diri pembelajar.
Metode joyful learning ini lebih menekanan pada pemberian:
- Aspek visual (gambar, peta, diagram, warna, simbol, alat peraga dan penulisan kata kunci),
- Aspek auditif (variasi suara, umpan balik secara lisan, pengulangan informasi penting atau kata kunci, penggunaan sajak atau nyanyian), dan
- Aspek kinestetik (peragaan konsep, simulasi atau bermain peran, gerakan dan bahasa tubuh)

3. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka terbentuknya sekolah yang berbasis Smart School yang memiliki jaringan nasional maupun regional/internasional, maka sekolah yang dipilih harus melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas sarana dan prasarana baik ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, peralatan peraga pendidikan, serta sarana informasi, komunikasi, dan teknologi seperti komputer dan fasilitas internet. Fasilitas TIK selain sebagai media komunikasi juga merupakan sarana bagi warga sekolah untuk meningkatkan pengetahuan atau wawasannya. Melalui internet setiap siswa dapat memperoleh berbagai informasi atau bahan pembelajaran yang mutakhir. Dengan fasilitas TIK, Smart school akan dapat mengembangkan program-program kerjasamanya, termasuk saling tukar gagasan inovasi pembelajaran dan materi pembelajaran.

4. Kompetensi SDM Sekolah
Bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan. Oleh karena itu maka perlu kiranya dibentuknya individu-individu yang berkualitas dengan memberikan pendidikan yang berkualitas sejak dini.Kompetensi Guru
- Mengoperasikan komputer
- Menjalankan Learning Management System (LMS)
- Membuat bahan ajar multimedia (dibantu Tim Pengembang)
- Berperan sebagai Fasilitator dalam proses pembelajaran
- Memiliki sertifikasi TI

5. Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Salah sat alat ukur mutu pendidikan pada suatu sekolah dapat dilihat pada tingkat kinerja sekolah tersebut. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, dan inovasinya. Khusus yang berkaitan dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik.

6. Infrastruktur dan Suprastruktur
Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya. Konteks meliputi kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah, tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan sebagainya.

Untuk membentuk sekolah yang berbasis Smart School maka sekolah yang ditunjuk harus memiliki kualitas baik pada bidang akademik dan maupun non akademik. Mutu sekolah ini dipengaruhi oleh tingkat kesiapan (input) dan proses belajar mengajar yang didukung dengan media-media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Media-media pendidikan tersebut dapat berupa multimedia elektronika yang sarat dengan animasi, dan juga dapat berfungsi sebagai alat peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, sehingga siswa akan lebih tertarik dan mudah dalam memahami materi yang disampaikan.

Fasilitas Sekolah yang Berbasis TIK
- Spesifikasi H/W dan S/W yang up to date
- Lab multimedia
- Jaringan komputer
- Akses Internet yang memadai
- Sistem Informasi Sekolah
- Website sekolah
- Learning Management System
- Sistem Informasi Akademis
- Sistem Administrasi Sekolah
- Bahan ajar berbasis multimedia

Masa Depan TIK di Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Content TIK sebagai Solusi Pembelajaran

| Posted in ,

Indonesia memiliki masyarakat yang berpengetahuan (knowledge based society). Tapi apakah kondisi sekarang ini mendukung terwujudnya hal itu? Semua harus diawali dari sebuah komponen kecil dari system kehidupan yaitu pendidikan. Pemerintah kini sudah membuat blue print TIK untuk pendidikan. Konsep yang ditawarkan cukup bagus dan sudah mulai diaplikasikan di beberapa sekolah, yaitu dengan sistem pendidikan konvensional yang sudah mulai bermigrasi kepada sistem pembelajaran berbasis TIK. Sayangnya masih hanya di sekolah unggulan dan belum menjangkau ke seluruh wilayah Nusantara. Padahal, berapa banyak sekolah unggulan di Indonesia bila dibandingkan dengan sekolah ala kadarnya? Kalau membayangkan pendidikan di seluruh Indonesia menggunakan pembelajaran berbasis IT dan merata dalam waktu beberapa tahun ke depan, mungkin hal itu yang cukup sulit untuk direalisasikan. Tetapi harus ada titik awal untuk mencoba bangkit dai ketertinggalan.

Berbicara tentang TIK, erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Adalah hal yang menarik dan lebih bermanfaat daripada hanya sekedar belajar mendengarkan penjelasan dari guru (teacher center) bila konsep pembelajaran dengan TIK diaplikasikan sesuai dengan fungsionalitasnya. Metode pengajaran satu arah, akan membuat siswa bosan. Guru menerangkan, siswa hanya mendengarkan. Kalau gurunya cukup komunikatif dalam menerangkan, kadang akan membuat siswa semakin termotivasi. Tapi bila guru monoton dalam menyampaikan materi, sangat memungkinkan kondisi masuk telinga kiri keluar telinga kanan.

Harapan dari sebuah pembelajaran adalah aktivitas yang membuat seorang siswa memiliki pengetahuan atau bahkan membangun sendiri pengetahuannya melalui sumber-sumber ilmu yang sangat beraneka ragam. Beberapa media TIK seperti PC, Internet, Radio, Telepon, Televisi, Printer, LCD Proyektor, Intranet pun sudah banyak kita temukan. Akan tetapi, sudah optimalkah media itu dipakai dalam proses pembelajaran? Mungkin bila dilihat sekilas, media tersebut lebih banyak menawarkan hiburan daripada edukasi.

Akan tetapi, dengan berbagai sarana yang ada sangat memungkinkan masa depan TIK di Indonesia akan semakin baik. Dengan banyaknya ahli IT yang concern di dunia pendidikan, dan teknologi yang berkembang dengan cepat tentunya. Apalagi, bila ditunjang dengan kebijakan pemerintah dan berbagai komponen dalam kegiatan pembelajaran yang saling mendukung. Mungkin sekarang masih jauh dari kondisi ideal itu. TIK sebagai solusi pembelajaran pada intinya adalah bagaimana menyajikan materi pembelajaran secara menarik sehingga siswa senang untuk belajar dan bagaimana proses belajar itu tidak dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu. Dimana saja, kapan saja seseorang bisa membangun sendiri pengetahuannya. Berbagai sarana juga bisa disediakan oleh TIK untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran seseorang.

Penyajian materi yang baik bisa menstimulus pembelajar untuk berpikir kritis dan kreatif, mengembangkan pengetahuannya dan mengaplikasikan pengetahuannya secara konkret. Karena dengan pemahaman yang menyeluruh tentang suatu konsep pengetahuan, tidak hanya akan membuat daya ingat semakin kuat tetapi kemampuan siswa untuk problem solving juga akan semakin terasah.

Peran Dinas Pendidikan sebagai pemegang kebijakan utama dalam bidang pendidikan sangat diharapkan. Salah satunya adalah Penyajian Materi pembelajaran menjadi modul-modul pembelajaran yang cukup interaktif. Terkadang e-learning yang hanya berisi slide materi yang tidak interaktif dan forum-forum diskusi saja tidak cukup menarik membuat siswa semakin dekat dengan tujuan pembelajaran. Karena Hal ini tentu saja hanyalah sebuah proses mendigitalkan apa yang ada dalam kelas konvensional. Lalu bagaimana sebaiknya, materi pembelajaran disajikan?
Modul pembelajaran merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Untuk mengemas modul, tentu saja harus disesuaikan agar konsumen modul (pembelajar) menjadi lebih mudah dalam memahami sesuatu. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknik multimedia saat ini. Saya mengamati beberapa kondisi siswa di kota besar seperti jakarta terutama (murid-murid les privat), kemampuan siswa untuk membangun pengetahuan dan memahami sesuatu agak berkurang. Tentunya jumlah ini cukup banyak bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Saya percaya, semua anak memiliki kemampuan yang sama. Hanya saja untuk memahami sesuatu, disitulah letak perbedaan metodenya.

Salah satu contoh misalnya saja, kalau seorang anak senang sekali bermain game. Bagaimana kita desain, sarana belajar untuk anak-anak tipe seperti itu untuk belajar secara interaktif. Misalnya, yang cukup menjadi kesulitan bagi anak yang tidak hobi membaca, pelajaran sejarah akan menjadi momok bagi siswa tersebut. Melihat kondisi seperti itu, kita bisa merancang materi sejarah menjadi sebuah film atau slide yang interaktif. Bisa ditambah video, gambar, dll. Bila siswa mengalami kesulitan, mereka bisa menanyakan kesulitannya kepada fasilitas yang bisa disediakan TIK. Akan lebih menarik, bila satu materi pelajaran dikemas dengan beberapa cara yang berbeda, agar setiap pembelajar yang memiliki kesenangan masing-masing bisa memilih media yang paling mereka sukai. Misalnya saja materi tentang tata surya dengan e-learning. Bisa dikemas dengan berbagai alternatif misalnya video atau yang suka menonton, komik bagi yang gemar membaca komik, game petualangan, nyanyian, dll. Apalagi Internet sudah menjadi komplementer TIK yang mengakibatkan pengetahuan bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Seandainya masa depan di Indonesia, hotspot bisa ditemukan dimana saja, seseorang tentunya bisa kapan saja untuk belajar. Di saat menunggu, ketika berkendaraan, di dalam antrian, dll.

Apakah hal tersebut memiliki kendala untuk diaplikasikan? Tentu saja sangat banyak kendalanya. Seperti tidak tersedianya peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK alias gaptek, kurangnya dukungan kebijakan masalah keamanan, dan yang terpenting adalah mental masyarakat untuk belajar dan memanfaatkan teknologi yang ada, dll. Secanggih apapun fasilitas belajar dan kemudahan dalam memahami sebuah materi pembelajaran, akan menjadi tidak berguna bila seorang tidak memiliki motivasi untuk belajar. Internet dimana-mana pun akan bisa membuat pembelajaran tidak efektif karena internet menyediakan layanan yang sangat entertain. Agar pembelajaran dapat berhasil, antara pembelajar, media dan pengajar(bila ada),harus saling mendukung. Tidak hanya faktor pemanfaatan TIK saja. *Tina Purbawati